Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 01 April 2014


Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati melimpah, Indonesia memiliki sumber tanaman herbal yang tiada habisnya. Salah satu tanaman yang berkhasiat obat, yaitu manggis. Tak hanya nikmat disantap sebagai buah segar, manggis juga memiliki sejumlah kemampuan.
Bahkan hampir semua bagian tanaman buah ini menyimpan khasiat. Secara tradisional manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir, dan luka karena kemampuan antiinflamasi atau antiperadangan.
Salah satu paparan tentang khasiat buah manggis diungkapkan oleh Prof. Dr.H.R. Sidik, guru besar Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Bandung. Dijelaskan bahwa tumbuhan bernama Latin Garcinia mangostana ini memiliki batang kayu keras. Cabangnya teratur, berkulit cokelat, dan bergetah. Kulit kayunya dapat mengobati penyakit disentri, diare, dan sariawan mulut.
Untuk mengobati disentri, kulit dua buah manggis dicuci, dipotong-potong, dan direbus dengan empat gelas air sampai volumenya tinggal setengahnya. Rebusan kulit manggis yang sudah dingin dan disaring bisa ditambah madu. Minum dua kali sehari dan lihat hasil pengobatannya terhadap penyakit disentri yang diderita. Sama dengan pengobatan penyakit disentri, untuk menyembuhkan diare, tinggal melakukan langkah serupa. Tapi, volume airnya lebih sedikit, hanya tiga gelas, seperti yang ditegaskan Panitia Nasional Pengembangan Tumbuhan Obat Departemen Kesehatan ini.
Untuk mengobati sariawan, langkah yang dilakukan sama saja dengan prosedur pembuatan ramuan penyembuh diare. Hanya, air rebusan hasil saringan cukup digunakan untuk berkumur kumur. Lakukan tiga sampai enam kali dalam sehari.

Hambat Bakteri

Dalam paparannya, Prof. Sidik juga menjelaskan aspek farmakologis dari tanaman manggis yang diperoleh dari sejumlah penelitian. Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri.
Kulit buah manggis juga bersifat antijamur. Aktivitas antijamur hasil isolasi beberapa xanton (salah satu jenis zat warna pada manggis) yang berasal dari kulit buah manggis dan beberapa derivat mangostin terhadap jamur Fusarium oxysporum f. sp. Vasinfectum, Alternaria tenuis, dan Drechela oryzae dapat menghambat pertumbuhan semua jamur tersebut.
Telah dilakukan pula penelitian terhadap aktivitas xanton dalam kulit manggis terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya menunjukkan bahwa satu isolate aktif, alfamangostin, yang merupakan salah satu derivat xanton, menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar 1,57-12,5 µg/mL.
Penelitian antiinflamasi dari kulit buah manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40 persen mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap pelepasan histamin dan sintesis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.

Menangkis Kanker

Selain itu, ekstrak metanol mangostin dari kulit buah manggis dapat menghambat sel kanker dan menyebabkan apoptosis pada sel kanker payudara serta menghambat produksi spesies oksigen reaktif sebagai radikal bebas. Berdasarkan penelitian tersebut, mangostin dari ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai potensi sebagai kemopreventif terhadap kanker.
Studi terhadap aktivitas antikanker pada enam xanton yang diekstraksi dari kulit buah manggis secara invitro pada sel leukemia manusia diperoleh hasil bahwa semua xanton yang diuji menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis. Efek terkuat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker tersebut dilakukan oleh alfamangostin.
Melihat kandungan kimia yang dimiliki manggis, terutama bagian kulitnya, potensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut cukup besar, baik dalam bidang farmasi maupun bidang lainnya. Beberapa fakta tersebut menjadikan kulit manggis kini mulai menarik minat banyak orang di banyak negara.
Yang terpenting dengan ditemukannya khasiat ajaib kulit manggis, diharapkan akan ditemukan obat alami yang lebih efektif mengobati penyakit-penyakit berat yang mematikan, seperti kanker.

Sampai Dijuluki Ratu Buah Tropis
Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Itulah sebab, banyak pihak yang meyakini buah yang satu ini asli Indonesia secara fisik, pohon manggis mampu tumbuh mencapai 7 hingga 25 meter. Bentuknya khas dengan kulit berwarna merah keunguan ketika matang, meski ada juga varian yang kulitnya berwarna merah.
Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis, dan asam gelugur, rempah bumbu dapur dari tradisi boga India dan Sumatera. Buah ini merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia. Manggis termasuk buah eksotik yang sangat digemari konsumen, baik didalam maupun luar negeri, karena rasanya lezat, bentuk buah yang indah, dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak heran, manggis mendapat julukan Queen of Tropical Fruits (ratunya buah-buah tropis).

Manfaat Kulit dan Buahya

Tak adil rasanya hanya mengupas keunggulan kulitnya dan melupakan isi manggis yang putih berseri. Apa saja khasiat sang ratu buah tropis ini?

Manfaat pada Buah
Sangat menyegarkan, mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11 mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B (tiamin) 0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah manggis dikonsumsi dalam keadaan segar.

Manfaat pada Kulit
• Kulit manggis bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-obatan. Kulit ini mengandung senyawa xanton yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfamangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Senyawa xanton hanya dihasilkan oleh genus Garcinia. Di luar negeri kulit manggis sudah dimanfaatkan sebagai suplemen diet, antioksidan, dan antikanker.
• Menurut Dr. Berna Elya, peneliti di Departemen Farmasi Universitas Indonesia, khasiat xanton bukan hanya antioksidan, tapi juga antikanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, ekstrak ini juga bersifat apoptosis, penghancur sel kanker. Xanton mampu merawat beberapa jenis kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru. Xanton dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukemia, serta sebagai antiinflamasi dan antidiare. Diungkapkan Dr. Berna, selain antikanker dan antioksidan, juga mujarab untuk mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama bagi pengidap HIV/AIDS.
• Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker payudara, lever, dan leukemia. Juga biasa digunakan sebagai antihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan penurun tekanan darah tinggi.

Pengobatan Dengan Kulit Manggis

Manggis sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh karena diketahui mengandung Xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, antiinflamasi dan antimikrobial. Sifat antioksidan manggis melebihi vitamin E dan vitamin C. Xanthone yg terdapat di manggis merupakan subtansi kimia alami yang tergolong senyawa polyhenolic. Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xanthone dan deviratnya dari kulit buah manggis (pericarp) di antaranya diketahui adalah 3-isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B, C, D dan garcinone E, maclurin, mangostenol.
Sebuah penelitian di Taiwan dan Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian. Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena itu manggis di dunia diberikan julukan ”Queen of Fruit” atau Si Ratu Buah.
Dari berbagai penelitian kandungan xanthone dan derivatnya efektif melawan kanker payudara secara in-vitro, dan obat penyakit jantung. Kasiat garcinone E (devirat
xanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker bila dibandingkan dengan obat kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin, metohotrexete, dan mitoxiantrone.

17 Khasiat Dahsyat Manggis

Menyembuhkan dan Mencegah Kanker
Sekarang ini sedang dilakukan penelitian yang tiada henti tentang khasiat buah manggis terhadap penyakit-penyakit kanker. Hasil penelitian sementara, ekstrak yang terdapat pada buah manggis dapat mencegah tumbuhnya sel-sel pada penderita leukimia, menahan laju perkembangan sel pada kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker usus.
Mencegah Penyakit yang Mematikan
Buah ini berkhasiat mengatasi penyakit yang dianggap berbahaya seperti diabetes, kanker, arthritis, Alzheimer, penyakit jantung, dan lainnya. Buah manggis memiliki kandungan zat xanthones yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit yang mematikan seperti di atas.
Mengurangi Berat Badan
Masalah kegemukan terjadi karena membran sel dalam tubuh kita mudah membesar dan mengeras. Dan ini bisa diatasi oleh zat xanthones yang terdapat dalam buah manggis. Zat tersebut melunakkan kembali sel-sel, dan dengan cepat mengubah zat makanan menjadi energi. Kondisi ini membuat kita menjadi lebih sehat dan pada saat yang bersamaan bisa mengatasi kegemukan.

Menghilangkan Rasa Sakit

Buah manggis juga berkhasiat mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Seorang dokter di Amerika Serikat mengaku mengganti obat-obatan penghilang rasa sakit yang diderita di lehernya dengan mengkonsumsi buah manggis secara rutin.

Mencegah Penyakit Jantung

Penyakit jantung dan arteriosclerosis terjadi karena pembuluh darah di sekitar jantung kehilangan elastisitasnya. Dan buah manggis bisa memulihkan kembali elastisitas pembuluh darah melalui antimikorbial dan antioksidan yang dimiliki buah tersebut. Setelah pembuluh di sekitar jantung sehat dan kuat, maka risiko terhadap serangan penyakit jantung berkurang.

Melawan Radikal Bebas

Buah manggis mengandung catechins yang terbukti lebih efektif dan lebih berdaya guna dibandingkan vitamin C atau vitamin E dalam melawan radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita. Dokter Frederc Templeman yang menulis buku “A Doctor Challenge, A Mangosteen Solution” menyarankan bahwa mengkonsumsi buah manggis setiap hari sebagai makanan suplemen, akan mendapatkan zat antioksidan lebih banyak dibandingkan suplemen manapun yang ditawarkan dalam obat-obatan.

Mengurangi Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga terjadi karena adanya gangguan pada pembuluh darah, dan ini beresiko terhadap penyakit jantung dan stroke. Buah manggis bisa mengatasi hal tersebut, terutama untuk menormalkan berat badan.

Memelihara Pencernaan

Semakin berumur manusia, maka secara alamiah semakin berkurang zat asam di dalam perut. Kondisi ini meningkatkan bakteri di dalam perut sehingga menimbulkan penyakit diare, kemampuan usus menyerap makanan semakin berkurang, dan kelebihan gas. Gejalan-gejala seperti ini bisa diatasi oleh zat xanthones yang terdapat pada buah manggis. Xanthones berkhasiat mengatasi kelebihan bakteri, dan menyeimbangkan kembali kerja perut.

Menjaga Saluran Kencing

Secara alamiah sesuai dengan bertambahnya usia, kemampuan otot-otot pinggul pada wanita akan menurun. Dan kondisi ini berpengaruh pada saluran kencing. Demikian juga dengan pria yang akan mengalami pembesaran prostat sesuai dengan bertambahanya usia. Hal ini sering menimbulkan infeksi karena bakteri-bakteri yang tidak berguna tidak bisa dikeluarkan secara menyeluruh melalui saluran kencing. Zat xanthones yang ada pada buah manggis termasuk zat yang mengaktifkan antibakteri.

Mengatasi Gangguan Pernapasan

Salah satu keajaiban zat pembunuh bakteri xanthones yang terdapat pada buah manggis adalah mengatasi gangguan pernapasan.

Menyembuhkan Asma

Asama tergolong penyakit mematikan akibat kerusakan sistem pernapasan. Buah manggis menjadi obat alternatif yang ideal untuk menyembuhkannya karena memiliki kemampuan melawan infeksi dan mengandung zat-zat yang mengurangi alergis.

Mengobati dan Mencegah Diabetes

Salah satu penyakit kronis yang banyak diderita manusia adalah diabetes. Dan untuk membantu proses penyembuhan disarankan mengkonsumsi buah manggis yang mengandung zat-zat yang menormalkan tekanan darah, memulihkan energi, dan zat yang mengurangi kelebihan gula dalam darah.

Memelihara Kemampuan Mental

Gangguan atau kerusakan otak yang sekarang banyak dialami manusia adalah demensia,Alzherimer, Parkinson, stroke dan lain-lain yang merusak sistem syaraf pusat. Untuk mencegah hal ini, disarankan mengkonsumsi buah manggis yang banyak mengandung zat antioksidan. Zat ini juga mencegah mental degeneration (penurunan kemampuan mental).

Meningkatkan Energi

Buah manggis berkhasiat memulihkan stamina. Beberapa orang yang memakan buah manggis secara teratur mengaku mendapatkan energi tambahan saat melakukan kerja keras.

Menurunkan Kolesterol

Kolesterol “jahat” atau LDL (low density lippoprotein) yang berlebihan akan menempel di dinding dan menyempitkan pembuluh darah. Dan kondisi ini bisa dikurangi dengan zat xanthones yang terdapat pada buah manggis.

Mengatasi Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal biasanya dialami oleh lelaki. Untuk mencegah penyakit batu ginjal disarankan mengkonsumsi 3 ons atau lebih buah manggis setaip hari. Mengkonsumsi manggis akan membuat kita lebih sering kencing sehingga dapat mencegah munculnya batu ginjal.

Mencegah Gangguan Penglihatan

Katarak dan glukoma adalah gangguan penglihatan akibat radiasi yang menghilangkan protein pada lensa mata. Gangguan ini bisa diatasi dengan menghindari sinar matahari langsung (menggunakan kaca mata) dan mengkonsumsi manggis yang mengandung antioksidan.

Pengencer Darah dan Pencegah Penyakit Berbahaya

Banyaknya penelitian tentang manggis yang mampu mengobati penyakit membuat semakin banyak orang ingin membuktikan kebenarannya.
Di mancanegara, kemampuan kulit manggis untuk menyembuhkan penyakit sudah banyak diteliti. Meski belum sampai tahap uji klinis pada manusia, sudah banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa peran besar dari khasiat dahsyat manggis terletak pada kemampuannya sebagai sumber antioksidan, terutama pada bagian kulitnya. Keberadaan antioksidan yang kuat dalam tubuh secara tidak langsung sangat membantu mencegah kerusakan sel. Dengan demikian, mekanisme dari berbagai proses metabolisme di dalam tubuh dapat berjalan secara sempurna. Atas dasar itu, disimpulkan bahwa kulit manggis memang sangat berkhasiat mengobati penyakit.

Pengencer Darah

Manggis terkenal kaya akan antioksidan. Menurut penelitian T. Ngawhirunpatdari Faculty of Pharmacy, Silpakorn University, Nakhon Pathom, Thailand, efek antioksidan ekstrak air kulit manggis paling kuat dibandlngkan dengan ekstrak metanol maupun heksannya. Artinya, khasiat antioksidan dari kulit manggis dapat diperoleh melalui metode pengeringan, penghalusan, dan penyeduhan dengan air. Cara lainnya adalah dengan memanfaatkan air rebusan kulit manggis.
Antioksidan merupakan molekul yang dapat mengikat radikal bebas dengan aman sehingga dapat mencegah kerusakan sei di dalam tubuh. Antioksidan membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus, flu misalnya. Antioksidan juga berperan sebagai agen antiinflamasi yang berperan dalam mengurangi gejala arthritis. Beberapa obat antiinflamasi dapat mengencerkan pengentalan darah.
Di dalam darah terdapat platelet, yaitu elemen berbentuk cakram tak beraturan yang membantu proses pembekuan darah. Dalam beberapa penelitian di laboratorium, manggis juga dapat meningkatkan risiko pendarahan. Artinya, manggisjuga dapat mengurangi pembekuan atau pengentalan darah. Dengan demikian, manggis dapat mencegah platelet saling menempel. Jika platelet menempel, darah akan mudah mengental. Oleh karena itu, konsumsi kulit manggis dianjurkan tidak bersamaan dengan obat pengencer darah karena dapat melipatgandakan efeknya, terutama kepada pasien yang sedang dioperasi atau mengalami pendarahan.

Kolesterol dan Penyakit Jantung

Pada tahun 2000, Survei Monica (Monitoring Trends and Determinant in Cardiovascular Disease) terhadap 1.856 responden di Indonesia menunjukkan 56,5% responden menderita hiperkolesterolemia dengan kadar kolesterol dalam darah lebih dari 200 mg/dl. Bahkan, sebanyak 27,7% responden memiliki kadar kolesterol lebih dari 250 mg/dl. Padahal, kadar kolesterol normal kurang dari 200 mg/dl.
Orang dengan kadar kolesterol tinggi memiliki risiko penyakit jantung dua kali lebih besar daripada orang dengan kadar kolesterol normal. Hal itu disebabkan oleh penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri yang disebut aterosklerosis. Aterosklerosis inilah yang dapatmenghambatatau menyumbataliran darah ke jantung.
Terlebih lagi, hiperkolesterolemia dapatterjadi pada semua usia dan jenis kelamin.Oleh karena itu, Dr.T. Bahry Anwar Djohan SpJP(K) dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara dalam tulisannya tentang faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) menyebutkan bahwa penurunan kadar kolesterol 1%akan menurunkan risiko PJK sebesar2%.
Oksidasi low density Upoprotein (LDL) diduga berperan penting dalam penumpukan kolesterol di dinding arteri. Hal itu karena oksidasi menyebabkan perubahan pada struktur lemak dan protein penyusun LDL sehingga dikenali oleh makrofag (pemakan sel dan benda asing dalam tubuh) sebagai benda asing. Makrofag yang memakan LDL tersebut berubah menjadi sel busa dan menempel di dinding arteri, kemudian meninggalkan penumpukan lemak ketika sel busa itu mati.
Para peneliti membuktikan bahwa senyawa antioksidan dapat menghambat oksidasi LDL dan pembentukan plak pada dinding arteri. Penelitian Peta Williams dan para peneliti dari University of Western Australia membuktikan bahwa mangostin sebagai salah satu senyawa golongan xanthone yang terkandung dalam kulit manggis memiliki efek antioksidan.
Dalam penelitiannya, mangostin yang diekstrak dari kulit manggis kering dimurnikan melalui proses rekristalisasi pada konsentrasi 100uM ternyata dapat menghambat oksidasi LDL oleh ion tembaga Cu2+ sebesar 20%. Pada penelitian ini, mangostin berperan sebagai pemakan radikal bebas yang melindungi. Penelitian itu juga menyebutkan bahwa mangostin tak hanya terdapat dalam kulit, tetapi juga buah manggis. Namun, belum diketahui seberapa besar penyerapan mangostin dari buah yang dikonsumsi langsung oleh tubuh.
Khasiat kulit dan buah manggis itu juga telah dibuktikan beberapa pasien hiperkolesterolemia yang mengonsumsi jus manggis utuh (termasuk kulit, daging buah, dan biji). Konsumsi jus manggis sebanyak 56 g dengan frekuensi tiga kali sehari secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol total dari 217 mg/dl menjadi 191 mg/dl. Pasien lain yang mengonsumsi jus manggis 112 g dengan frekuensi dua kali sehari selama beberapa bulan kadar kolesterolnya turun dari 244 mg/dl menjadi 194 mg/dl.

Sahabat Penderita Diabetes

Berdasarkan data Diabetes Care pada tahun 2004, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi diabetes melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Sementara itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 mencatat bahwa di daerah perkotaan penyakit DM merupakan penyebab kematian ke-2 paling banyak setelah PJK. Proporsinya mencapai 14,7% pada kelompok usia 45—54 tahun. Di pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 penyebab kematian, yaitu sebesar 5,8%.
Diabetes dapat terjadi karena faktor keturunan, yaitu ketidakmampuan pankreas membentuk insulin (hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh). Kondisi semacam itu disebut diabetes tipe 1. Dengan demikian, penderita membutuhkan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darahnya. Namun, diabetes yang lebih lazim dijumpai adalah diabetes tipe 2 yang lebih disebabkan oleh gaya hidup tak sehat, misalnya kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi makanan yang tinggi kaiori dan lemak. Dalam kasus seperti itu, tubuh dapat menghasilkan insulin, tetapi tidak cukup atau justru resisten terhadap insulin. Tipe diabetes itu diperkirakan terjadi pada 80—90% penderita diabetes secara keseluruhan. Risiko tinggi terkena diabetes tipe 2 paling banyak terjadi pada penderita obesitas atau kelebihan berat badan.
Jus manggis menjadi jawaban dari penderita diabetes. Ternyata, manggis yang dibuat jus dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Uji klinis oleh Jay K. Udani dan para peneliti dari University Of California, Los Angeles (UCLA) School of Medicine membuktikan bahwa jus manggis berpotensi mencegah diabetes dan penyakit kardiovaskular pada penderita obesitas. Penelitian yang dilakukan pada 40 penderita obesitas usia 30—75 tahun itu, konsumsi 252 g jus manggis dengan frekuensi dua kali sehari dapat mengurangi inflamasi. Inflamasi alias peradangan itu merupakan prekursor kelainan metabolisme yang memicu penyakit jantung, misalnya diabetes.
Selain itu, kadar indeks masa tubuh (BM!) para penderita obesitas tersebutturun setelah 4 dan 8 minggu konsumsi jus manggis dengan dosis 128 dan 336 g/hari. BM1 merupakan standaryang digunakan untuk mengukur keidealan berat badan. BMI diukur dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi tubuh dalam satuan meter persegi. Penderita obesitas memiliki BMI lebih dari 30 kg/m^.
Salah satu produsen jus manggis dalam testimoni pasiennya menuliskan bahwa dengan konsumsi jus manggis, kadar gula darah penderita diabetes tipe 2 dapat turun hanya setelah mengonsumsinya selama beberapa hari atau minggu. Namun, penurunan kadar gula tetap berlangsung bertahap.
Konsumsi awal disarankan sekrtar 14 g jus manggisper hari. Dosis ftu kemudian ditingkatkan secara bertahap selama beberapa minggu. Menurut penetitian Udani, konsumsi jus manggis selama delapan minggu pada pasien yang ia teliti tidak menunjukkan efek samping.

Melawan Tumor dan Kanker

Kulit manggis juga berkhasiat melawan pembunuh nomor tiga di Indonesia, yaitu kanker. Berdasarkan beberapa penelitian di dalam maupun luar negeri secara in vitro serta bukti empiris, ternyata kulit manggis terbukti ampuh. Ekstrak kulit manggis dapat menghambat perkembangan beberapa jenis sel kanker, antara lain tumor dan kanker payudara, tumor otak, kanker usus besar, paru, hati, hingga leukemia.
Penelitian R. Watanapokasin serta para penelitf dari Faculty of Medicine, Srinakharinwirot University, Thailand, membuktikan babwa kandungan xanthone dalam kulit manggis dapat memperkecil ukuran sel kanker usus besar COLO 205. Xanthone dalam kulit manggis tak hanya menghambat perkembangan sel kanker tersebut, tetapi juga memicu kematiannya melalui mekanisme apoptosis atau program bunuh diri sel. Dengan adanya apoptosi tersebut, perkembangan sel kanker terhambat dan ukurannya akan mengecil.
Hal itu dibuktikan pada uji coba dengan tikus yang diinduksi tumor usus besar. Pertumbuhan tumor terhambat ketika xanthone manggis dosis kecil disuntikkan langsung ke tumor. Namun, saat dosis ditingkatkan, ukuran tumor mengecil dan beberapa tikus percobaan itu hilang sama sekali. Kesimpulannya, xanthone dalam kulit manggis berpotensi sebagai agen kemoterapi kanker.
Penelitian di Departemen Farmakologi dan Farmasi klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, memperlihatkan terdapat puluhan senyawa golongan xanthone yang terkandung di kulit manggis. Senyawa yang paling banyak dilaporkan berefek farmakologis antara
Kulit manggis. Mampu menghambat perkembangan sel kanker dan tumor lain alpha mangostin, gamma mangostin, dan garcinone E. Senyawa alpha mangostin dan garcinon E itulah yang berperan menghambat proliferasi sel kanker dengan cara mengaktivasi enzim kaspase 3 dan 9 yang memicu apoptosis.
Berdasarkan penelitian P. Moongkarndi dan peneliti dari Faculty of Pharmacy, Mahidol University,Thailand, ekstrak metanol kulit manggis terbukti memiliki efek antiproliferasi kuat, efek antioksidan, dan memicu apoptosis. Namun, efeknya tergantung pada dosis dan lama waktu pemakaian. Pada penelitian itu, Moongkarndi mengujikan beragam konsentrasi ekstrak metanol kulit manggis pada sel kanker payudara SKBR3. Ternyata, ekstrak metanol kulit manggis dapat membunuh separuh sel kanker uji pada dosis 9,25±0,64 ug/ml.

Terapi Penderita HIV/AIDS

Salah satu keunggulan manggis yang belum dijumpai pada buah lain adalah potensinya untuk menghambat perkembangan human immunodeficiency virus (HIV) penyebab acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Beberapa dokter dan terapis telah memanfaatkan kulit manggis untuk terapi pasien pengidap AIDS.
Pemanfaatan itu bukan tanpa dasar. Penelitian SX. Chen, M. Wan, dan BN. Loh yang dimuat dalam jurnal Planta Medica menyebutkan bahwa alpha mangostin dan gamma mangostin dapat menghambat HIV-1 protease, yaitu enzim yang berperan dalam replikasi HIV. Tanpa HIV-1 protease, virus tersebut tak dapat menginfeksi sel. Pada penelitian tersebut, mangostin dengan konsentrasi 5,12+0,41 uM dan y-mangostin dengan konsentrasi 4,81 ±0,32 uM dapat menghambat 50% aktivitas HIV-1 protease. Penelitian lain juga dilakukan tim peneliti dari University of Antwerp, Belgia yang menunjukkan hal serupa. Benar saja, hasil penelitian tersebut menyebutkan mangostin dapat menghambat siklus replikasi HIV. Terapi AIDS. Salah satu senyawa xanthone dari kulit manggis, yaitu mangostin mampu menghambt siklus replikasi virus HIV-AIDS

Mengurangi Resiko Stroke

Kelebihan lain dari kulit manggis adalah memiliki sifat antihiperkolesterolemia. Kelebihan itu terungkap berkat riset di Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. Riset memakai ekstrak kulit manggis pada tikus putih jantan umur 3—4 minggu yang diinduksi MDTL MTDL ini merupakan senyawa pemicu hiperkolesterolemia.
Penelitian dengan memberikan ekstrak kulit manggis selama tujuh hari itu pada berbagai dosis memperlihatkan terjadinya penurunan kadar kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL). Sementara itu, tikus yang diberi ekstrak kulit manggis 50 mg/kg dan 150 mg/kg bobot badan menunjukkan peningkatan kadar kolesterol baik atau high density iipoprotein (HDL).
Riset itu juga menyimpulkan kadar kolesterol itu berhubungan dengan salah satu senyawa di kulit manggis, yakni mangostin. Senyawa itu berperan menghalangi pelepasan hormon prostaglandin E. Prostaglandin E berperan menghambat sintesis cAMP sehingga proses lipolisis atau pemecahan lemakakan berkurang. Pengurangan itu otomatis membuat kolesterol jahat juga berkurang sehingga risiko terkena stroke ringan dan lanjutan bisa diminimalisir.

Pegolahan Manggis Untuk Obat


Manggis bisa diolah menjadi apa saja. Menjadi makanan, minuman segar, sampai obat yang cukup berkhasiat. Untuk penggolahan menjadi obat, adalah memanfaatkan kulit manggis. Namun pengolahannya harus ekstra dilakukan dengan hati-hati agar khasiatnya tidak hilang. Pemanfaatan kulit buah manggis untuk terapi pengobatan kini mulai banyak dilakukan. Bentuknya ada yang berupa rebusan kulit buah segar, jus, serbuk, dan belakangan ini sudah ada yang diproduksi dalam bentuk kapsul berisi ekstrak bahan aktifnya.
Dalam mengolah kulit manggis, sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Hal itu karena kulit buah anggota famili Clusiaceae ini mengandung resin, tanin, dan serat kasar yang tidak dapat dicerna oleh tubuh dalam kadar yang tinggi. Bila masuk ke dalam tubuh, dipastikan kerja ginjal akan berat. Dengan demikian, diperlukan proses untuk mereduksi tanin dan serat kasartersebut sampai batas aman konsumsi tubuh. Manggis. Dapat dioiah menjadi jus, Manisan, atau ekstrak

Cara Praktis Mengolah Kulit Manggis

Salah satu cara mengolah kulit buah manggis yang aman adalah dengan merendamnya di air terlebih dahulu minimal selama satu jam. Selanjutnya kulit buah manggis dicuci bersih sampai tidak ada getah yang menempel, lalu dikukus selama 3—5 menit. Setelah dikukus, kulit manggis diblender dengan air kemudian disaring dengan kain halus untuk memisahkan serat kasarnya. Cara lainnya adalah mendiamkan kulit buah yang telah diblender sampai mengendap.
Selain menggunakan kulit buah, pembuatan jus juga dapat mengambil seluruh bagian buah manggis. Dengan mencampur seluruh bagian buah dapat menghilangkan rasa sepat dari kulit manggis. Selain itu, penggabungan juga bisa menghilangkan efek samping yang timbul dari mengonsumsi bagian buah tertentu. Hal itu karena dalam satu buah biasanya terdapat penawar dari efek samping bagian buah lain.
Jika dalam pembuatan jus menggunakan kulit buah manggis segar, sebaiknya kulit manggis bagian luar yang keras dikupas terlebih dahulu lantaran mengandung banyak saponin. Saponin memiliki efek menyamak dan bila dikonsumsi, dapat menutup pori-pori sel usus yang mengakibatkan usus kejang dan memicu terjadinya muntah hingga diare.
Agar jus kulit buah manggis bisa bertahan lama, dapat ditambah dengan asam sitrat. Caranya adalah dengan memasak air dari jus kulit manggis selama beberapa saat dengan asam sitrat. Takarannya disesuaikan dengan selera. Selain berfungsi sebagai pengawet jus, sifat asam dari zat tambahan makanan itu juga dapat menguatkan rasa dan warna. Setelah direbus, masukkan ke dalam botol dan simpan dalam kulkas agar tahan hingga dua minggu. Bila disimpan dalam suhu kamar, jus hanya awet selama lima hari.
Cara lain yang praktis dalam mengolah kulit manggis adalah menyeduh bagian dalam kulit manggis dengan air mendidih. Akan tetapi, banyak yang menilat cara tersebut kurang efektif karena senyawa aktif dafam kulit manggis tidak dapat terekstrak secara optimal. Kadar alpha-mangostin yang terekstrak dengan pelarut air relatif kecil, kurang dari 1%.

Mengolah Menjadi Serbuk

Kulit buah manggis juga dapat diolah menjadi serbuk. Caranya adalah dengan memotong kulit manggis tersebut kecil-kecil sampai berukuran sekitar 4 cm lalu dijemur selama 2—3 hari hingga kering. Pengeringan berfungsi untuk menghilangkan cairan dan getah pada kulit manggis penyebab pahit, serta membuatawet. Setelah kering, kulit manggis diolah menjadi serbuk dengan cara dihaluskan menggunakan penumbuk manual. Jika ingin memproduksi dalam jumlah besar, dapat menggunakan mesin giling.
Serbuk kulit manggis dapat disimpan sebagai bahan minuman layaknya teh dan kopi atau dimasukkan ke dalam kapsul. Jika hendak dikonsumsi dalam bentuk minuman, dapat menyeduh 20 g serbuk kulit manggis dengan 240 ml air matang. Sebaiknya seduhan yang sudah dibuat dikonsumsi beserta ampasnya. Dengan mengonsumsi ampasnya, senyawa dalam serbuk kulit manggis yang larut dalam lemak pun dapat diserap tubuh.

Ekstrak Kulit Manggis

Pilihan lain dalam mengolah kulit manggis adalah dengan mengekstrakxanf / ionedi kulit buah manggis lalu dibuat kapsul. Selain praktis, kapsul juga dapat bertahan lama, bahkan mencapai 3,5 tahun. Sementara itu, olahan lain siap minum seperti jus hanya mampu disimpan kurang dart satu tahun.
Biasanya dalam mengekstrak kulit manggis harus dalam jumlah yang banyak. Untuk 1 kg ekstrak kulit manggis diperoleh dari 10 kg kulit kering. Sementara itu, 1 kg kulit kering berasal dari 4 kg kulit segar. Seperti yang telah diketahui bahwa kulit manggis mengisi 60% buah utuh. Jadi, dari 8 ton kulit manggis kering hanya dapat diperoleh ekstrak sebanyak 800 kg.

Mengolah Menjadi Jus Sehat

Langkah 1
• Ambil 1 buah manggis matang.
• Kupas kulit bagian luar yang keras.
• Potong-potong seluruh bagian hingga menjadi kecil.
• Masukkan potongan kulit, buah, dan biji manggis ke dalam blender bersama 150 cc air.
• Saring jus manggis.
• Endapkan sekitar 5 menit lalu minum airnya dengan madu.
Langkah 2
• Ambil kulit buah manggis matang.
• Rendam dalam air selama minimal satu jam.
• Cuci bersih.
• Kukus selama 3—5 menit.
• Masukkan kulit buah ke dalam blender bersama 150ccair.
• Saring jus manggis dengan kain halus. Hindari konsumsi serat kasar.

Mengolah Menjadi Serbuk Obat
Cara pengolahan:
• Ambil kulit buah manggis matang.
• Potong kecil-kecil dengan ukuran sekitar 4 cm.
• Jemur hingga kering lalu haluskan.
• Simpan dalam wadah kering dan tertutup agar awet.

Kulit buah manggis juga dapat diolah menjadi sirup seperti yang telah dibuktikan oleh Nidia E. Pebriyanti dari FakultasTeknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Caranya adalah dengan mencampur ekstrak kulit manggis, ekstrak rosela, dan madu jadi satu dengan perbandingan 5:1:4. Ekstrak rosela bermanfaat sebagai pewarna alami, sedangkan madu berperan sebagai pemanis alami. Hasilnya adalah kandungan xanthone dalam sirup olahan mencapai 46,49 mg/lOOml.
Untuk mengekstrak kulit manggis dengan pelarut etanol, cuci kulit manggis hingga bersih lalu keringkan. Pengeringan bertujuan agar kulit awet disimpan dan tidak ditumbuhi jamur. Hancurkan kulit yang telah dikeringkan hingga menjadi serbuk kemudian ekstrak dengan etanol 70%. Ekstrak yang dihasilkan pada tahap tersebut masih berupa ekstrak cair. Untuk menghilangkan kadar etanol, evaporasi ekstrak cair tersebut dengan evaporator atau feed dryer sehingga menjadi ekstrak kental.

Membuat Ramuan Kulit Manggis

Beragam ramuan dari kulit manggis sudah dapat dibuat dan terbukti ampuh untuk mengobati beberapa penyakit. Ada beberapa cara untuk mengonsumsi kulit manggis yang selama ini sudah dilakukan. Cara yang paling mudah adalah dengan merebus kulit manggis, lalu meminum hasil rebusannya. Mau lebih gampang? Saat ini, sudah banyak produsen yang mengolah kulit manggis menjadi ekstrak. Ekstrak itu dimasukkan ke dalam kapsul. Dengan demikian, konsumen pun akan lebih mudah mengonsumsinya. Di Malaysia, produk kulit manggis juga tersedia dalam bentuk cair. Pemakaiannya seperti saat meminum obat sirup.

Aneka Ramuan

Sejak ratusan tahun silam, kulit manggis secara tradisional digunakan oleh penduduk Asia Tenggara, terutama Indonesia, untuk mengatasi berbagai penyakit. Pengetahuan tentang ramuan
Kegunaan manggis. Tidak hanya dikonsu sebagai buah meja tradisional itu pun diwarisi secara turun-temurun. Kini, setelah didukung oleh berbagai penelitian mengenai khasiat kulit manggis, semakin banyak herbalis atau pembuat obat tradisional di tanah air, bahkan sampai dokter telah meresepkan kulit manggis untuk mengobati beberapa penyakit seperti tumor dan kanker, diare, sariawan, sembelit, nyeri haid, serta rematik. Berikut beberapa resep kulit manggis untuk mengobati penyakit. Tumor dan kanker. Dapat diobati dengan meminum rebusan dari kulit manggis

Ramuan untuk Tumor dan Kanker

• Bahan : Kulit buah manggis.
• Cara meramu: Ambil kulit buah manggis kering, lalu rebus dalam empat gelas air hingga tersisa dua gelas.
• Aplikasi: Minum airnya setelah dingin.

Ramuan Untuk Rematik

• Bahan: Kulit buah manggis.
• Cara meramu: Ambil kulit buah manggis, iris kecil kemudian jemur hingga kering. Celupkan terlebih dahulu 2—3 irisan kulit buah manggis kering tadi ke dalam segelas air panas.
• Aplikasi: Minum ramuan setelah hangat dan warna air berubah jadi ungu.

Ramuan untuk Sariawan

• Bahan: Kulit manggis.
• Cara meramu : Ambil kulit dari dua buah manggis masak. Cud, lalu potong kecil-kecil. Rebus potongan kulit buah manggis
• Mengupas kulit manggis. Harus dilakukan hati-hati agar khasiatnya tidak hilang manggis tersebut dengan tiga gelas air hingga tersisa setengahnya. Dinginkan, lalu saring hingga air dan ampas terpisah.
• Aplikasi: Pakai airnya untuk kumur dan terus diminum sampai sembuh (3—6 kali sehari dua sendok makan).

Ramuan untuk Disentri

• Bahan: Kulit manggis dan madu.
• Cara meramu: Ambil kulit manggis, lalu cuci dan potong-potong. Setelah itu, rebus dalam empat gelas air sampai volume air yang tersisa tinggal setengahnya.
• Aplikasi: Dinginkan air hasil rebusan, saring airnya, lalu minum dengan madu dua kali sehari sebanyak 3/4 gelas.

Ramuan untuk Diare

• Bahan: Kulit manggis dan madu
• Cara meramu : Ambil kulit dari dua buah manggis, cuci bersih, potong kecil-kecil, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai volumenya tinggal setengahnya.
• Aplikasi: Dinginkan air hasil rebusan. Setelah itu, saring airnya lalu minum dengan madu dua kali sehari sebanyak 3/4 gelas.

Ramuan untuk Cegah Cendawan

• Bahan : Kulit manggis dan air hangat.
• Cara meramu : Kerok kulit manggis bagian dalam yang lembut, lalu campur dengan air hangat kuku.
• Aplikasi : Rendam bagian tubuh yang berpotensi terjangkit jamur dengan air campuran kulit manggis (misalnya telapak kaki) selama 3—5 menit, lalu basuh dengan handuk.

Ramuan Untuk Diabetes

• Bahan : Kulit manggis dan madu.
• Cara meramu : Ambil dua buah kulit manggis, buang kulit kerasnya, lalu remas-remas kulit dalamnya dengan 1/3 air hangat.
• Aplikasi : Saring airnya, lalu tambahkan madu. Minum 1—2 kali sehari.
• Catatan untuk penderita diabetes Konsumsi jus manggis jangan langsung dalam jumlah besar, tetapi meningkat secara bertahap. Jika tidak, kadar gula malah meningkat.

Ramuan untuk Asam Urat

• Bahan: Kulit manggis, garam, dan madu.
• Cara meramu : Buang kulit lunak dari 2—3 buah manggis. Ambil kulit dalamnya, lalu rebus dengan tiga gelas air. Tambahkan garam dapurseujung sendoktehjadikan satu gelas.
• Aplikasi : Minum 1—2 kali sehari dengan menambahkan madu.

Ramuan untuk Kolesterol

• Bahan : Kulit manggis dan gula aren.
• Cara meramu : Kupas 2 buah kulit manggis, ambil kulit dalam, lalu potong kecil-kecil. Tambahkan air hangat 1/3 gelas, lalu blender atau diremas-remas. Saring dan tambahkan gula aren, lalu diamkan sampai air membeku.
• Aplikasi: Rendam bagian tubuh yang berpotensi terjangkit jamur dengan air campuran kulit manggis (misalnya telapak kaki) selama 3—5 menit, lalu basuh dengan handuk.

Ramuan untuk Diabetes

• Bahan : Kulit manggis dan madu.
• Cara meramu: Ambil dua buah kulit manggis, buang kulit kerasnya, lalu remas-remas kulit dalamnya dengan 1/3 air hangat.
• Aplikasi:Saring airnya, lalu tambahkan madu. Minum 1—2 kali sehari.
• Catatan untuk penderita diabetes: Konsumsi jus manggis jangan langsung dalam jumlah besar, tetapi meningkat secara bertahap. Jika tidak, kadar gula malah meningkat.

Ramuan untuk Asam Urat

• Bahan: Kulit manggis, garam, dan madu.
• Cara meramu : Buang kulit lunak dari 2—3 buah manggis. Ambil kulit dalamnya, lalu rebus dengan tiga gelas air. Tambahkan garam dapurseujung sendoktehjadikan satu gelas.
• Aplikasi: Minum 1—2 kali sehari dengan menambahkan madu.

Ramuan Untuk Kolesterol

• Bahan: Kulit manggis dan gula aren.
• Cara meramu: Kupas 2 buah kulit manggis, ambil kulit dalam, lalu potong kecil-kecil. Tambahkan air hangat 1/3 gelas, lalu blender atau diremas-remas. Saring dan tambahkan gula aren, lalu diamkan sampai air membeku.

Saat ini, sudah banyak beredar produk kulit manggis, baik dalam bentuk serbuk, ekstrak serbuk dan cair, atau jus. Keunggulan produk dalam bentuk serbuk antara lain bisa tahan lama meski tanpa pengawet.
Produk serbuk bisa tahan hingga 3,5 tahun; sedangkan produk cair ketahanannya hanya sekitar satu tahun. Selain itu, produk serbuk lazimnya diolah dari kulit manggis murni.Toh, produk cair juga memiliki keunggulan sendiri, antara lain lebih mudah dan nikmat untuk dikonsumsi.
Biasanya, sebagai pemanis, beberapa produk cair juga ditambahkan dengan sari buah-buahan lain yang juga memiliki khasiat antioksidan, misalnya stroberi, apel, dan anggur.

www.herbalmaxquan.com/produk/.../92
 

Blogger news

Blogroll

About